Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya popping antara lain :
- Kualitas adukan yang kurang baik sehingga mengurangi daya rekatnya.
- Muai susut yang berbeda antara pelat lantai beton, adukan mortar keramik, dan keramik itu sendiri
- Lendutan / penurunan struktur pelat beton karena beban berlebihan.
- Pemasangan keramik dilakukan selang beberapa waktu setelah pelat beton lantai mengalami penyusutan (telah stabil struktur betonnya).
- Dengan memberikan lapisan pasir tebal 2-3 cm di antara pelat beton dan mortar untuk pasangan keramik sebagai peredam getaran dan muai susut.
- Menggunakan nat dengan bahan yang elastis / fleksibel.
Terimakasih atas kunjungannya,Bila anda suka dengan artikel ini silahkan JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.
Salam Blogger.... !!! .
Admin Rivai Silaban
0 komentar :
1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "